Prof. Dr. Ir. H Abdullah Sahab
M.Sc. menjelaskan, bahwasanya manusia dianggap tidak terlalu penting dalam
perkembangan dunia ini. Menurutnya, kemanusian ini menekankan bahwasanya
manusia harus diangkat derjatnya tidak memandang apapun siapa manusia itu.
Kemudian timbul banyak aliran-aliran pada jaman renaissance yang
timbul tentang mengangkat derajat manusia atau bisa dikatakan humanism.
“Ada tiga yang melandasi perbandingan dalam pembentukan sifat
humanism, yakni humanism (penekanan manusia), naturalisme (penekanan pada alam
), dan supernaturalisme (penekanan pada hal yang lebih transedental),” paparnya
diskusi bertema “Membumikan Kemanusiaan dalam kerangka Pancasila” yang
diselenggarakan Lembaga Studi Pancasila Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya (LSP ITS) di Kampus ITS Surabaya, Rabu, (29/04/2015).
uru Besar Teknik Mesin ITS ini mengatakan, esensi (tujuan
manusia) lebih ada dahulu ada dibandingkan dengan eksistensi (keberadaannya),
hal inilah yang berlaku bagi manusia sesuai dengan prinsip ketuhanan.
Hal ini berlawanan dengan prinsip dari pemikir barat dimana
esensi dari manusia itu lebih dahulu ada daripada eksistensinya. Dimana
mempunyai tujuan dari adanya manusia tersebut. Seharusnya manusia itu dalam
bertindak bertanggung jawab akan tetapi tidak dalam realitanya. Banyak
Penyelewengan dalam kehidupan manusia itu sendiri.
Banyak kelompok yang mengangkat kemanusian khususnya kemanusiaan
di barat yang mengatasnamakan HAM seolah olah mengangkat derajat manusia tetapi
sebenarnya mendegradasi prinsip kemanusiaan itu sendiri. Contoh : posisi orang
berkulit hitam di amerika tidak mendapatkan pendidikan yang sederajat dengan
orang kulit putih, mungkin beberapa.
“Hal tersebut memang disengaja bukan berarti orang kulit hitam
itu bodoh. Bagaimana eksistensi suku asli di Australia yang tidak diperhatikan
dalam pendidikan maupun kesejahteraannya padahal mereka mendiami dahulu
dibandingkan penduduk berkulit putih (bekas tahanan). Padahal Indonesia sendiri
lebih menerapkan sisi kemanusiaan dibandingkan dengan kemanusiaan barat
tersebut. Aliran kemanusian Prinsip dalam negara indonesia ini bahwasanya
kemanusiaan (humanism) ini ternaungi akan nilai dari ketuhanan yang maha esa.
Dimana hubungan antar sesama manusia ini terikat kepada prinsip ketuhanan
sesuai ajarannya yang merujuk kepada kebenaran mutlak,” jelasnya.
Dalam pandangan Islam tentang kemanusiaan, sebagai contoh dalam
cerita anak manusia yang pertama dimana Qabil membunuh adiknya Habil, dan Qabil
kesulitan dan sedih dalam mengubur adiknya. Menurut islam siapa yang membunuh
seseorang (satu orang) dan tidak membunuh orang lain dan tidak melakukan
kejahatan, maka seolah olah dia membunuh seluruh manusia. Siapa yang
menghidupkan manusia dia menghidupkan kemanusiaan. Karena manusia sangat mulia
dihadapan Allah SWT.
Dalam kemanusiaan sendiri erat kaitannya dengan prinsip
kebebasan. Dalam kebebasan berpikir, manusia berhak memilih untuk berbuat
sesukanya. Dalam pandangan ketuhanan seperti yang dianut oleh bangsa Indonesia
prinsip kebebasan harus disertai dengan rasa tanggung jawab sejalan dengan
batasan-batasan yang termaktub dalam sebuah acuan. Kebebasan yang sebebas
bebasnya harus dihentikan ketika kebebasan itu dalam kehidupan bermasyarakat
mengganggu kehidupan orang lain, hal itu yang mendasari penegakkan hukum bagi
para pengedar narkoba belakangan ini.Dalam prinsip kebebasan berpikir kita
harus bijak dan cerdas dalam memandang pemikiranataupun paham tertentu.
Perkembangan teknologi dan sains dalam jaman globalisasi
sekarang ternyata tidak memberikan kehidupan yang damai, bahagia, adil maupun
manusiawi secara utuh. Hal itu tidaklah secara otomatis membawa efek
penyelesaian ketidakadilan. Padahal dalam pancasila, sila kedua mengadung nilai
humanitas yang luas dan dalam yaitu mewujudkan keadilan dan keberadaban dalam
prespektif kemanusiaan. Kemanusiaan yang adil dan beradap ini lah yang mampu
menembus sekat-sekat budaya, suku, dan teretorial secara geografis, dan
memiliki dampak persatuan untuk membangun peradaban yang adil dalam berbangsa
dan bernegara.
Adil merupakan salah satu nilai yang ada dalam kemanuasin yang
sekarang sering di istilakan sebagai Hak-Hak Asasi Manusia atau HAM. Oleh
karena itu seyogyanya seluruh masyarakat indonesia denga status sosil apaun
adalah memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan komitmen yang sungguh-sungguh
dalam disetiap lini kehidupan yang didasarkan prinsip kemanusiaan, dan empati
terhadap yang lain.
“Jadi hematnya dalam perkembangan peradaban apa pun, termasuk
teknologi dan sains di jaman sekarang ini harus dikendalikan oleh nilai nilai
yang manusiawi atau lebih jelasnya teknologi yang memiliki nilai nilai
kemanusian, yaitu memposisikan manusia seutuhnya sebagai manusia,” kataAbdullah
Sahab.
Dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara saat ini
ketidakadilan terjadi dimana-mana. Pada umumnya hanya segelintir oranglah yang
mendapatkan perhatian, katakanlah penanam modal, para pejabat. Rakyat kecil,
golongan yang tidak mampu tidak perlu diperhatikan. Kondisi inilah yang
mendekatkan suatu bangsa kepada Kapitalisme, hal itu bertentangan dengan kaidah
yang kita anut dalam bernegara.
Ada segelintir negara yang berkuasa yang konsumsi energi 80 %
dari konsumsi energi dunia, katakanlah amerika. Dan mereka ingin mempertahankan
kondisi tersebut, maka mereka “merampok” ke negara lain. Salah satunya
Indonesia yang menjadi korbannya.
Maka dari itu dalam pengelolaan sumberdaya alam untuk mewujudkan
keadilan bagi penduduk indonesia kita wajib untuk mempertahankan sumberdaya
alam tersebut. Kemudian perhatian kepada rakyat kecil secara ekonomi dapat dilaksanakan
dengan menerapkan sistem koperasi sesuai seperti yang mohammad hatta rumuskan.
Kemanusiaan ini sebenarnya tidak terlalu terkait dengan
nasionalisme. Dunia modern ini tidak bisa dianggap jadi satu dunia lagi, maka
ada segerombol orang yang menghuni wilayah tertentu kemudian saling melindungi
satu sama lain itulah kemanusiaan lalu terbentuklah sebuah nasionalisme.
“Kalau kita mencintai bangsa dan negara dan mempunyai cita-cita
yang tinggi, kita harus segera melakukan sesuatu yang mendatangkan kemaslahatan
bagi penduduk indonesia. Penguasaan yang menaungi hajat orang banyak itu wajib
dilaksanakan, penguasaan teknologi dan sumber daya alam,” ujar dia.
Menurut Abdullah Sahab, sesungguhnya perjuanggannya lah yang
akan menjadi tolak ukur bagi kualitas seseorang manusia dalam memanusiakan
dirinya, tidaklah melihat hasil akhir. Inilah proses dimana kita menjadi
khalifah di muka bumi sesuai dengan yang diharapkan Allah SWT.
Sementara itu, Ketua LSP ITS, Amin Danar Noviyanto mengatakan
antara lain; Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menunjuk kepada nilai-nilai
dasar yang diterjemahkan dalam hak asasi sesuai dengan acuan, dilanjutkan
dengan taraf kehidupan yang layak dan sistem pemerintahan yang demokratis dan
adil.
“Kini hanya bangsa yang menghargai kemanusiaanlah yang bisa
dikatakan bangsa yang beradab,” ujarnya.
Amin Danar mengungkapkan, bila mengutip kata-kata dari Mahatma
Gandhi “My Nationality is Humanity”, maka, kemanusiaan yang adil dan beradab
itu diliputi dan dijiwai oleh ketuhanan yang maha esa. “Sama halnya dengan
Pancasila yang menjiwai persatuan indonesia, menjiwai kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta menjiwai
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,” sebutnya.
Kebalikan dari semua yang kita
bicarakan sebelumnya, Penyerangan besar-besaran di Aleppo hingga menelan banyak korban
jiwa telah menarik simpati dari seluruh dunia, tak terkecuali dari Imarah Islam
Afghanistan (IIA). Melalui pernyataan resminya, Mujahidin IIA menyatakan
simpati yang dalam terhadap warga Muslim Suriah khususnya di Aleppo. Mujahidin
IIA juga menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam tragedi Aleppo untuk
menghentikan tindakan yang membahayakan warga sipil. Berikut terjemahan
pernyataan resminya:
**********
Sangat sedih harus menyaksikan
bahwa puluhan ribu warga sipil tak bersenjata terutama wanita dan anak-anak
terkepung di kota Suriah dari Aleppo, dengan laporan tentang pembantaian
mereka, cedera dan perlakuan yang tidak manusiawi.
Imarah Islam [Afghanistan] menyerukan
kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik Suriah untuk berhenti dari
membahayakan kehidupan Muslim sipil tak bersenjata dan mengakhiri semua
kekejaman terhadap mereka.
Konflik Suriah adalah ujian
yang besar dari Ilahi untuk seluruh dunia Muslim. Imarah Islam [Afghanistan]
menyerukan kepada dunia Islam, Konferensi Islam, Ulama dari dunia Muslim dan
semua pihak yang terlibat untuk tidak tetap acuh tak acuh dan mencegah
penderitaan wanita, anak-anak dan warga sipil tak bersenjata.
Intervensi kekuatan asing di
negara itu – baik itu dengan nama atau dalih apapun – hanya akan memperpanjang
bencana ini.
Pembantaian Massal oleh
serangan udara dan krisis kemanusiaan yang ditimbulkan oleh penderitaan itu
tidak pernah bisa dibenarkan. Kami menyampaikan simpati terdalam kami kepada
rakyat Suriah yang tertindas terutama pada wanita dan anak-anak yang telah
terbunuh dan target dari tindakan biadab. Kami berdoa kepada Allah agar berikan
belas kasihan pada situasi bencana di dunia Islam, membebaskan hamba-Nya, menahan
tangan-tangan para penyerang dan membebaskan orang-orang yang tertindas dari
penindasan, Aamiin Ya Allah Rabb Alam Semesta.
OPINI :
Menurut
penulis, kemanusiaan muncul karena kasih sayang yang kita miliki antar sesama
manusia. Namun tak banyak orang yang memiliki rasa kemanusiaan. Apalagi ketika
kita sudah memegang kendali kekuasaan. Tidak terasa sama sekali ketika penguasa
merampas hak rakyat. Seperti tragedi Aleppo diatas, berkedok memusnahkan
teroris, warga tak bersenjata menjadi korban. Padahal kita tidak mengerti apa
sebenarnya yang diinginkan oleh si penyerang. Mungkin kekuasaan, atau mungkin
saja sumber daya alamnya. Semoga Allah melindungi orang-orang yang beriman
kepada-Nya.
Kemanusiaan
ada karena kita manusia tidak bisa hidup individu. Manusia merupakan makhluk sosial.
jadi sejak dini, tanamkanlah kepada anak cucu kita untuk saling menghargai sesama,
menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda dan mencintai sesama makhluk
hidup. Dimanapun posisi kita saat ini, baik di atas di posisi yang Berjaya,
atau pun yang di bawah posisi yang biasa biasa saja. Di mata sang Pencipta kita
adalah makhluk yang sama. Tidak perlu sombong dengan apa yang kita miliki saat
ini. Karena kelak semua yang kita miliki dimintai pertanggung jawabannya. Dan hanya
amal baik yang bias menyalamatkan kita.
oleh : Farid ulil absor
nim : 155150201111206
0 komentar:
Posting Komentar